lundi 23 avril 2012

Emang nggak mungkin hidup tenang2 aja dan makmur sepanjang waktu. Nggak mungkin semua film yang udah kita buat di otak terlaksana sesuai naskahnya. Hari ini aku disadarkan Shakespeare. Manusia hanyalah pemain drama. Iya udah tau yang ini. Aku tau kita punya peran masing2. Bahkan kepikiran sandiwara dalam sens kemunafikan dan topeng.
Selesai.
Tapi aku nggak kepikiran naskahnya yang nulis Tuhan atau Nasib. Maksudnya aku nggak pernah ngebayangin Tuhan lagi duduk di kursi dengan tinta & sibuk memikirkan naskah buat hidup kita dan bumi dan tata surya dan segala kehidupan di segala dimensi dan bahkan segala kematian. WOW. Dan.. Ga mungkin ada pemeran yg terus menerus jadi primadona, semuanya punya masanya. Yang bs menentukan keawetan keprimadonaannya ya hatinya sendiri.

Selama ini aku anak yang baik, menurutku. Gampang banget kalo semuanya responnya juga lagi baik. Tapi itu mah semua orang bisa melakukannya, yakin deh.

Di saat semuanya seem nggak lancar. Di situlah titik pembuktiannya bung !!! Di saat rasanya semuanya itu sia-sia dan sampah. Di situlah aku bisa bilang Bahwa DALAM PERSEKUTUAN DENGAN
TUHAN JERIH PAYAHKU TIDAK SIA-SIA. Di saat rasanya Weird tetap baik di tengah-tengah manusia2 yang egois dan nggak peduli sama sekali di situlah aku menengok padaNya. At least, Dia peduli. Di tengah manusia-manusia yang nggak percaya. Yang demi apa nggak pernah mikirin orang lain satu detikpun dlm 24 jam. Untuk bertahan kadang.. Sakit sih. Sakiiit banget kadang.

Kadang pengen teriak : WOI. Aku murid biasa. Sama kok kayak yg lain. Aku anak biasa. Bukan anak ajaib. Aku pacar biasa. Perempuan biasa sama kayak yang lain. Aku individu yang juga memiliki batas dan ego. Pengen teriak di depan semua muka.

Tapi enggak. Karena aku nggak mau merasa sia-sia. Karena emang semuanya aku yakin nggak sia-sia. Tulus kok, tapi I'm not a pure angel either. Ditambah aku melankolis. Krikrik. Kata
orang jangan terlalu menyiksa diri sendiri Tapi sama sekali aku nggak bermaksud nyiksa aku. Menurutku ini hanya masalah kebiasaan. Dan aku nggak menyerah. Siapa sih yang bs stays angelic di saat semuanya berbalik negatif kepadanya? Yesus?

Tapi ya udahlah.. Latihan membuat segalanya akan otomatis suatu hari. Tapi nggak dipungkiri aku juga butuh sandaran nyata dan konkrit berupa manusia. Maaf buat hati-hati yang pernah aku sakiti baik sengaja ataupun nggak dari jaman bahula smp skarang. Jangan salah. Jd pelayan manusia blm tentu jd pelayan Tuhan. Tapi jadi pelayan Tuhan pasti mencakupi pelayan sesama.

Suatu hari aku ditanya temenku : Kalo emang Tuhan ada, kenapa Dia membiarkan hal2 buruk terjadi?
Ng. Hal2 baik dan buruk sebenernya relatif. Seringkali dikategorikan kalo kita berbuat baik rasanya tenteram, kalo burke sebaliknya. Dia selalu merencanakan yang baik kok. Cuma kita yang seringkali ambil langkah yg salah dan menunda rencana baik itu datang. Klo emang Ada Hal buruk terjadi, ya kita sendiri yg menghentikannya, mewakili Ia yg hidup di dlm kita. Klo emang kita ngerasa tetep buruk padahal udh berusaha sedemikian rupa yg baik, jawabannya cuma satu : belum waktunya. Karena Ia tidak pernah terlambat 1 nanosekon pun.

Geez, sori kalo jawabanku abstrak. Huah capek. Semoga Panadol bekerja. Good night :)

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire